Kamis, 31 Januari 2019

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR













Kelompok 4:
1. Arifah Intan P.                  (06)
2. Catra Aditya P.                 (07)
3. Emayama Tuntas D.        (11)
4. Nabila Ayyumna D.         (17)
5. Roudhotul Fatikhah        (21)
6. Thomas Ariesta H.           (23)

PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberi kami kemudahan sehingga kami dapat menyelsaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.
           
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru IPA kami Bapak Sigit Suryono yang telah membimbing kami dalam menulis laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wonosari, 1 Februari 2019



BAHAN DAN ALAT

Bahan:
1)     Kardus
2)     Botol plastic bekas ukuran besar (2)
3)     Plastisin

Alat:
1)     Cutter
2)     Spidol
3)     Solasi
4)     Gunting
5)     Double tape
6)     Penggaris


CARA PEMBUATAN

1)     Pertama siapkan alat dan bahan
2)     Potong salah satu botol di bagian sekitar mulutnya sampai cukup di pasang di bagian belakang botol satunya.
3)     Bungkus potongan botol dengan isolasi. Tapi sebelum itu, beri pemberat berupa plastisin di bagian mulut potongan botol yang tertutup tersebut.
4)     Tempel potongan botol itu dengan baik. Pastikan kamu memasangnya dengan kuat dan lurus.
5)     Gunting kardus sebanyak 3 hingga 4 buah jajar genjang. Bagian ini akan dijadikan sebagai sirip roket. Rekatkan bagian sirip yang telah di buat pada bagian bawah roket. Susun hingga semua sirip ini dapat membantu roket dapat berdiri tegak.
6)     Roket sudah siap untuk diluncurkan


CARA PENERBANGAN
1)     Isi botol dengan air kurang lebih 1/3 dari bagian botol tersebut (di dalam tutup yang dalamnya tidak ada pemberat).
2)     Ganti tutup yang tadinya untuk mengisi air menggunakan nozzle khusus untuk ukuran botol tersebut.
3)     Pasangkan roket air tersebut ke sebuah alat khusus (yang ini menggunakan pralon khusus) untuk menerbangkan roket tersebut. Pastikan arahnya 45 derajat dari tanah agar dapat meluncur ke depan dan jauh.
4)     Pompa udara ke dalam roket dengan tekanan 60 (menggunakan pompa roda sepeda).  
5)     Setelah mencapai tekanan 60, lepaskan roket air yang pelepasnya bisa menggunakan seperti rem sepeda. Segera jauhkan diri agar tidak basah.
6)     Jangan pernah mendekati roket saat proses memompa, bahkan meskipun seakan–akan tidak terjadi apa–apa saat peluncuran karena akan menimbulkan kecelakaan yang dapat melukai.
7)     Lihat proses penerbangannya di link berikut.
https://youtu.be/CHOiqMSsuUI

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan kelemahan nya, kerena terbatas nya pengetahuan dan kurang nya rujukan atau referensi yang ada hubungan nya dengan judul laporan ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan ini dan dan penulisan laporan dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Terima kasih.

Kamis, 10 Januari 2019

CAHAYA & ALAT OPTIK

CAHAYA & ALAT OPTIK

RANGKUMAN BAB CAHAYA & ALAT OPTIK

Rangkuman Bab Cahaya & Alat Optik
Bab Cahaya
     A. Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Sumber cahaya memancarkan energi cahaya secara radiasi sehingga energi ini disebut energi radiasi .
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat secara transversal. Cepat rambat ccahaya di ruang hampa kira-kira 300.000 km/s (300.000.000 m/s). Besaran fisis yang dimiliki cahaya mirip dengan besaran fisis yang dimiliki gelombang, seperti panjang gelombangcepat rambat gelombang, dan  frekuensi gelombang.
Cahaya yang hanya bisa dilihat oleh mata manusia disebut cahaya tampak.


     B. Sumber Cahaya
Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Sumber cahaya dibedakan menjadi dua yakni sumber cahaya alami adalah benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, seperti matahari, api dan bioluminesens. Dan sumber cahaya buatan adalah benda yang dapat memancarkan cahaya akibat suatu proses tertentu.
1.  Perambatan Cahaya dan Pembentukan Bayangan
Cahaya merambat menurut lintasan yang berbentuk garis lurus. Pembentukan bayangan suatu benda disebabkan oleh sifat cahaya yang merambat menurut garis lurus. Anggapan cahaya yang merambat menurut garis lurus disebut optik geometrik.
Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya seperti buku, pohon,kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila terkena cahaya.
2.  Bayangan Umbra dan Penumbra
Jika sebuah benda tidak tembus cahaya dikenai cahaya, di belakang benda tersebut akan terbentuk dua bayangan, yaitu bayangan inti dan bayangan kabur. Bayangan inti disebut umbradan bayangan kabur disebut penumbra.
     C. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Pada pemantulan, berkas cahaya yang datang mengenai suatu benda disebut sinar datang, sedangkan berkas cahaya yang meninggalkan benda (dipantulkan) disebut sinar pantul.
Berkas cahaya yang dipantulkan bergantung pada jenis permukaan benda. Bila cahaya mengenai permukaan kasar maka cahaya akan di pantulkan secara tersebar yang disebut dengan pemantulan baur. Namun, bila cahaya mengenai permukaan yang mulus maka cahaya akan dipantulkan secara teratur yang disebut dengan pemantulan teratur.
Pemantulan teratur banyak dimanfaatkan seperti pada kaca spion dan pembuatan berlian. Benda yang dapat memantulkan cahaya secara teratur akan kelihatan mengkilap, sedangkan benda yang memantulkan cahaya secara baur akan kelihatan redup.
Selain bergantung pada jenis permukaan, pemantulan cahaya selalu mengikuti suatu aturan yang disebut hukum pemantulan cahaya, yang berbunyi sebagai berikut.
1.     Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2.    Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul diukur terhadap garis normal.
Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang pantul.
     D. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, yang terjadi ketika cahaya tersebut berpindah dari medium satu ke medium lainnya. Pembelokan cahaya ini terjadi karena perubahan kecepatan cahaya ketika memasuki medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yangg berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan atau hukum yang disebut hukum pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Belanda yang bernamaWillebrord van Roijen Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum Snellius. Hukum Snellius berbunyi sebagai berikut.
1.     Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan berpotongan di satu titik.
2.    Sinar yang datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar yang datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Kerapatan medium yang mempengaruhi cepat rambat cahaya, selanjutnya disebut denganindeks bias. Indeks bias merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di dalam vakum dan cepat rambat cahaya di dalam medium.
Nilai sudut bias, bergantung pada nilai sudut datangnya. Bila sudut datangnya semakin besar maka sudut biasnya juga semakin besar, tetapi pertambahannya tidak terjadi secara linier.
     E. Cahaya Tampak dan Pelangi
Cahaya di alam ini banyak sekali jenisnya. Ada cahaya yang dapat dilihat dan ada cahaya yang tidak dapat dilihat. Cahaya yang tidak dapat dilihat misalnya cahaya sinar-X, sinar inframerah, sinar ultraviolet dan sianr yang dihailkan oleh zat radioaktif. Mata manusia hanya mampu melihat cahaya tertentu. Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya tampak.
Cahaya tampak yang berwarna putih, sebenarnya terdiri atas sejumlah warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U). Setiap warna memiliki panjang gelombang dan energi tertentu. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang, tetapi energinya paling kecil. Sementara warna ungu memiliki panjang gelombang terpendek, tetapi energinya paling besar.
Cahya bisa terurai menjadi penyusunnya melalui suatu peristiwa penguraian cahaya, contohnya pelangi. Peristiwa penguraian cahaya ini disebut dispersi cahaya. Tiga warna yang berfungsi sebagai filter yaitu merah, hijau dan biru disebut warna pokok.
Bab Alat Optik
     A. Mata
Salah satu alat optik yang vital untuk melihat adalah mata.
1.  Bagian-bagian Mata
Lensa yang terdapat pada mata manusia merupakan salah satu contoh terbaik dari lensa cembung. Lensa ini memiliki bentuk yang sangat mulus dan lentur. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan berkas-berkas cahaya. Kelebihan lensa cembung pada mata adalah kemampuannya untuk menebal dan menipis secara otomatis. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis disebut dengan daya akomodasi mata.
Berkas cahaya yang masuk ke mata akan difokuskan oleh lensa mata dan dijatuhkan di bagian belakang mata yang disebut retina.  Sifat bayangan yang jatuh ke retina adalah nyata terbalik.
Bagian terluar dari mata terdiri atas kornea dan iris. Kornea merupakan membran transparan yang melindungi mata, sedangkan iris  berfungsi sebagai pengontrol jumlah cahaya yang masuk. Iris memiliki lubang kecil di bagian tengahnya yang disebut pupil. Pupil terlihat lebih gelap dibandingkan iris sehingga tidak ada berkas cahaya yang dipantulkan dari bagian ini.
Ketebalan lensa mata diatur oleh otot ciliaris.
2.  Kelainan pada mata
Bila matamu normal maka jarak yang tepat agar mata dapat membaca dengan rileks adalah 25 cm. Jarak baca sejauh 25 cm ini disebut dengan  jarak baca mata normal. Jarak ini merupakan jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jeelas oleh mata normal tanpa rasa sakit. Jarak ini disebut dengan titik dekat mata (punctum proksimum). Jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal tanpa rasa sakit disebut sebagai titik jauh (punctum remotum).
Cacat mata bisa dibantu dengan menggunakan kacamata. Berikut ini adalah kelainan mata berdasarkan pergeseran titik dekat dan atau titik jauhnya.
a.  Rabun Dekat (Hipermetropi)
Istilah ini, dimaksudkan untuk mata yang mengalami kelainan tidak bisa melihat jelas benda-benda yang berada pada jarak dekat. Hal ini disebabkan karena kornea mata terlalu tipis sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Upaya lain untuk membantu penderita hipermetropi adalah dentan menggunakan lensa cembung.
b.  Rabun Jauh (Miopi)
Istilah ini ditujukan untuk mata yang mengalami klainan tidak bisa melihat benda-benda yang terlalu jauh. Mata miopi disebabkan oleh kornea mata yang terlalu tebal sehingga bayangan jatuh di depan retina. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lensa cekung. Bila orang tuanya menderita miopi maka kecenderungan anaknya mengalami cacat mata serupa lebih besar.
c.   Mata Tua (Presbiopi)
Kelainan ini, dialami oleh hampir 100% orang-orang yang sudah berusia 50 tahun. Hilangnya kelenturan lensa mata ini menjadi penyebab utama penderita presbiopi ke atas.
     B. Kamera
Ada dua alasan yang utama dari penggunaan lensa pada kamera.
1.     Lensa berfungsi untuk mengumpulkan berkas cahaya dari suatu cakupan yang luas dan menjatuhkannya pada film yang cukup kecil.
2.    Dengan menggunakan lensa, maka bayangan yang dihasilkan akan lebih fokus dan jelas.
Pengatur jarak fokus disebut juga dengan istilah zoom. Pengaturan intensitas cahaya yang masuk, dilakukan oleh suatu bagian yang disebut diafragma. Luasan bukaan diafragma sering disebut dengan apertur.
Pada bagian belakang kamera di mana berkas cahaya jatuh, diletakkan film foto. Film ini digunakan untuk merekam berkas tersebut. Film ini biasanya terbuat dari bahan plastik yang dilapisi oleh bahan kimia yang peka terhadap cahaya. Suatu ukuran kecepatan film atau yang sering disebut dengan ASA.
     C. Kaca Pembesar (Lup)
Lup merupakan  alat optik yang paling sederhana karena hanya terdiri atas satu lensa cembung dan cara penggunaannya pun sangat sederhana. Alat ini digunakan untuk membantu melihat benda-benda kecil. Bayangan yang terbentuk oleh alat optik ini selalu diperbesartegak dan maya.
     D. Mikroskop
Mikroskop dipercaya orang pertama kali ditemukan tahun 1595 oleh Zacharias Janssens dan ayahnya Hans Janssens, dengan susunan yang sangat primitif, hanya menggunakan dua lensa cembung.
Pada tahun 1665, Robert Hooke memperbaiki kinerja mikroskop agar dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang lebih kecil. Antony Van Leuwenhooke, dengan mikroskop ciptaannya berhasil memperbesar objek yang dilihatnya hingga 70-250 kali dari ukuran sebenarnya. Beliau juga merupakan orang pertama yang melihat bentuk bakteri.
Pada mikroskop dipasang dua buah lensa cembung. Kedua lensa tersebut yaitu lensa okuler ( merupakan lensa yang mengarah ke mata) dan lensa objektif (lensa yang mengarah ke objek atau benda).
Pada mikroskop terdapat bagian penting lainnya yang juga menggunakan prinsip optik yaitu cermin. Cermin berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang datang ke tempat benda.
Pengaturan fokus mikroskop dilakukan oleh dua sekrup putar. Sekrup yang lebih besar menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan cepat, sedangkan sekrup putar yang lebih kecil menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan perlahan. Benda yang akan dilihat disiapkan dalam sebuah kaca preparat tipis yang dijepit pada meja mikroskop tempat benda diletakkan.
     E. Teropong
Galileo (abad ke-16) adalah, orang pertama yang mempelajari astronomi dengan mengembangkan sebuah alat bantu untuk melihat objek-objek di langit yang sangat jauh letaknya. Alat tersebut dikenal dengan nama teleskop atau teropong. Semenjak ditemukannya alat ini, berbagai penelitian di bidang astronomi mulai dikembangkan.
Berdasarkan alat optik yang digunakan, teropong dapat dibedakan menjadi dua yaitu.
1.  Teropong Bias (Refraktor)
Teropong bias menggunakan lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong bias yaitu.
1.     Lensa pada teropong bias biasanya terikat kuat atau tersusun dengan rapi sehingga selamanya akan dipertahankan seperti itu.
2.    Lensa terletak di dalam tabung sehingga terlindung dari udara luar.
3.    Suhu udara di dalam tabung dapat dijaga tetap atau tidak terpengaruh oleh perubahan suhu udara luar yang bisa mengganggu pembentukan bayangan.
Kerugian dari teropong bias yaitu.
1.     Karena menggunakan lensa maka refraktor ini memiliki cacat warna (abreasi kromatik)
2.    Karena prinsip kerjanya berdasarkan pembiasan maka sebagian dari sinar ultraviolet yang masuk tidak semuanya dibiaskan menuju okuler.
3.    Lensa yang dibuat tebal mengakibatkan cahaya yang melalui lensa akan berkuran intensitasnya
4.    Cukup sulit untuk membuat lensa yang memiliki kedua permukaan benar-benar sama dan mulus.
2.  Teropong Pantul (Reflektor)
Teropong pantul menggunakan cermin untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong pantul yaitu.
1.     Teropong pantul tidak mengalami cacat warna.
2.    Bagian belakang teropong bisa ditutup semua dengan cermin pemantul sehingga teropong akan memiliki cakupan yang lebih luas.
3.    Teropong pantul hanya menggunakan cermin sehingga hanya diperlukan satu sisi permukaan cermin yang harus mulus.
4.    Teropong pantul lebih mudah dibuat sehingga harganya lebih murah.
Kerugian dari teropong pantul yaitu.
1.     Susunan cerminnya mudah terganggu sehingga posisinya mudah bergeser dari posisi semula.
2.    Teropong pantul memiliki tabung terbuka sehingga cerimn-cermin tersebut perlu sering dibersihkan.
3.    Penggunaan cermin tambahan sering kali meenyebabkan terjadinya efek difraksi .
     F. Periskop
Periskop digunakan untuk melihat daerah yang berada pada posisi yang tidak sejajar dengan posisi pengamat. Pada prinsipnya, periskop terdiri atas dua cermin datar atau prisma yang disusun berhadapan dengan sudut tertentu.
Untuk menyaksikan langsung gerhana matahari, orang-orang membuat periskop multi cermin (menggunakan banyak cermin). Tujuan menggunakan banyak cermin adalah agar kuat cahaya yang masuk ke mata tidak sebesar kalau melihat langsung ke matahari.

sumber : http://risanurisandira.blogspot.com/2013/03/rangkuman-bab-cahaya-alat-optik.html

Teropong Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari

Teropong Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari

  • TEROPONG
            Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.

Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi:
1. teropong bintang
2. teropong bumi
3. teropong panggung

            Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

1. Teropong Bintang
            Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek.

2.  Teropong Bumi

            Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.

Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk

3.    Teropong Panggung
            Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah mayategak, dandiperkecil.

            Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.

Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :
d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
(Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

sumber : http://friskadee.blogspot.com/2014/01/alat-optik-fisika-kamera-teropong-lup.html

LUP

LUP Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari

  • LUP
                Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat:mayategak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f.
    Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:a.  Dengan cara mata berakomodasi maksimum.
    b.  Dengan cara mata tidak berakomodasi.

    a. Mata Berakomodasi Maksimum
    Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).
    Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
    1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
    2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
    3. kelemahan : mata cepat lelah
    4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
    5. Sifat bayangan : mayategak, dan diperbesar
    b. Mata Tak Berakomodasi
    Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
    Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
    1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
    2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
    3. keuntungan : mata tak cepat lelah
    4. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
    Perhitungan
    a. Pada mata berakomodasi maksimum
    • Si = -PP = -Sn

    1/f = 1/So + 1/-Sn
     
    Perbesaran sudut atau perbesaran angular

    M = (PP/f)  +  1
    b. Pada mata tak berakomodasi

    • Si = -PR
    • So = f

    Perbesaran sudut

    M = PP/f 

     M = perbesaran sudut
    PP = titik dekat mata dalam meter 
    f = Jarak focus lup dalam meter
    sumber : http://friskadee.blogspot.com/2014/01/alat-optik-fisika-kamera-teropong-lup.html
     
    Copyright © 2010 Arietago1245 | Design : Noyod.Com | Images : Red_Priest_Usada, flashouille